Oktober 16, 2013

12 Years of Friendship



Ada satu penelitian yang menyebutkan kalau bersahabat lebih dari 7 tahun maka persahabatan itu akan selamanya. Dan saya mempunyai 2 persahabatan berbeda dengan masa lebih dari 8 tahun. Salah satunya persahabatan 12 tahun saya.

Berawal dari jaman SMP di SLTP 74 pusat jakarta di daerah rawamangun, sebenarnya banyak teman saya di kala itu tapi yang benar-benar bertahan hingga sekarang itu ada 5 orang. Saya, Satria, Opik, Meita dan Putri.

Masalah ketemuan emang jarang banget.. Apalagi udah punya kesibukan masing-masing. Sibuk kerja, sibuk kuliah, sibuk keluarga, sibuk pacaran, dan sibuk-sibuk lainnya. Komunikasi kadang seadanya. Tapi satu hal yang pasti, tidak putus. Dan disaat special atau urgent, gak perlu berkali-kali untuk saling menghubungi, kami langsung hadir untuk satu sama lain.

Hari sabtu tgl 12-10-13 akhirnya bertemulah setelah sebelumnya gagal dengan berbagai macam alasan dan hari itu special karena Putri resmi dilamar 'Ramli' (bukan nama asli tapi nama asal sebut dari Meita hehe). Jam 10 pagi lewat kumpul di sevel rawamangun, Satria dengan sepeda ciamiknya, Opik dengan muka belum tidur, Meita yang telat bangun. Well, bagaimana pun ini tetap acara ngumpul paling kilat perencanaan dan sebentar dalam tingkat ngaretnya. Dan mengorbankan pagi hari itu merupakan sesuatu yang berat bagi kami.. Apalagi weekend.. tapi demi Putri kesayangan kami.. :')

Siapa sangka hari itu kami semua bebas dari acara lain ( tumben! ), akhirnya selesai acara lamaran, saya, Satria, Opik, Meita ( dan andreu ) pergi ke salah satu tempat nongkrong asik di rawamangun ( blah! Bahasanyeee hahaha) kemudian pergi ke rumah neneknya Meita yang berdekatan dengan gedung SMP kami. Nostalgia? Pasti! Bahkan kami sempat masuk ke gedung sekolah yang saat itu sedang libur.

 Wow.. ngak banyak berubah dari tempat itu.. dan ngak terasa 11 tahun yang lalu kami lulus.. time goes by.. :')

Saya pun memandang sahabat saya satu persatu, siapa sangka hingga saat ini kami masih terikat hubungan yang kuat. Dari awal kami bukan siapa-siapa hingga bermetamorfosis menjadi pribadi-pribadi yang unik dan sukses melewati kerasnya hidup. Saya bangga dengan sahabat-sahabat saya.

Agak sorean Putri bergabung. Makin lengkaplah kami hari itu. 12 jam bersama, ngak ada habisnya tawa yang sampai sekarang kalo diingat masih menyisakan senyum. Dan dalam 12 tahun persahabatan kami..


Oh thank you God for giving me the best people in the world.. I love them so much! 

Insya Allah persahabatan ini selamanya ya.. ;)



Oktober 14, 2013

IQ v.s EQ

Kesel banget. Itu yang saya rasain saat ini. Gimana gak, setelah dicekoki kejadian-kejadian gak enak yang menurut saya sebenernya gak pantes dilakukan oleh orang yang berpendidikan, saya baru tau kalo ternyata justru saya yang dinilai 'aneh' karena memberi penjelasan bahwa saling menghargai itu adalah hal penting.

Sebelumnya pernah saya bahas 'Verbal Abuse' kan? Nah sudah saya jelaskan juga kenapa kita harus berhati-hati dengan omongan kita karena even itu maksudnya bercanda tapi ternyata tanpa kita sadari kita lagi nge-bully seseorang. Apakah nge-bully itu suatu hal yang penting atau gak? Itu balik lagi ke kamu nya deh.

Dan setelah kesel setengah mati kalo dapet kenyataan saya yang dicap 'aneh' gara-gara marah saat di-bully, saya inget satu hal yang pernah dibahas salah satu mentor saya bahwa orang yang pintar itu belum tentu mempunyai attitude yang 'pintar' juga a.k.a IQ tinggi belum tentu EQ nya juga tinggi.

IQ adalah Intelligence Quotient, yaitu istilah untuk kecerdasan manusia. EQ adalah Emotional Quotients, yaitu kecerdasaan emosi, kemampuan untuk mengerti emosi diri sendiri dan orang lain dan juga sebagai tolak ukur yang menjadikan dia pribadi seperti apa.

Agak susah memang kalo harus berurusan sama orang yang gak paham sama nilai-nilai kemanusiaan. Seperti gak punya kecerdasan emosi ( EQ ) yang memadai sehingga gak punya kemampuan untuk memahami orang lain. Padahal kan manusia itu kan makhluk sosial ya yang harus bisa beradaptasi dengan sesama makhluk. Jadi emang percuma mau dijelasin kaya gimana juga karena IQ sama EQ nya gak nyambung.

Mungkin memang selalu bener kata-kata "Mulut mu adalah harimau mu" atau "Lidah itu lebih tajam daripada pisau" atauuu "Mendingan diem aje deh dari pada keliatan bego lo!" xD

Aahh sudahlah.. saya gak mau marah-marah terus yang akhirnya bikin EQ saya jadi jongkok juga.. so you choose what kind of people you are and if you dont fit with me, it's your problem.. not mine.. ;)

Es krim manaaa? Es krimmm....... :'D

Oktober 09, 2013

Words

Gara-gara dapet majalah gratisan dari sebuah acara musik, saya pernah baca satu artikel yang mengubah sudut pandang saya 180 derajat.

Selama ini saya selalu beranggapan kalau kekerasan itu hanya berupa kekerasan fisik, tapi di artikel itu saya baru tahu kalau kekerasan ada yang berasal dari ucapan. Istilahnya yaitu verbal abuse. Disitu ditulis kalau seseorang bisa melakukan verbal abuse secara sengaja maupun tidak. Bahkan becandaan sesama teman kalau itu bawa-bawa fisik atau hal lain yang mencela bisa dikategorikan verbal abuse.

Ternyata banyak pelaku verbal abuse itu ternyata mempunyai latar belakang pernah dicela atau diperlakukan tidak menyenangkan di masa lalunya. Sehingga dengan mudahnya dia akan melakukan itu kepada orang lain, dalam hal ini saya menyimpulkan kalau itu termasuk 'ego trap' tapi bahas 'ego trap'nya lain kali aja yoo..

Well, sebagai manusia yang sering banget ngerasain celaan dari orang-orang di sekitar, saya sadar satu hal, ternyata kata-kata itu bisa menjadi sangat berpengaruh terhadap kejiwaan orang lain. Kalau buat saya sih saya gak mau orang lain ngerasain 'sakit' yang saya rasain dulu jadi saya menjadi perhatian sekali dengan verbal abuse ini dan sebisa mungkin menghargai orang hanya dengan memberikan kata-kata yang baik.

Jadi.. Jangan pernah biarin orang lain ngerendahin kamu. Bahkan hanya dengan kata-kata. Emang kedengerannya lucu kalau pacar manggil dengan sebutan 'lek' *dari kata jelek* atau 'ndut' dari kata gendut. Padahal tanpa disadari itu masuk ke alam bawah sadar kamu dan membuat kamu akan menjadi rendah diri. Dan harusnya sebagai pasangan harus bisa memberikan kata-kata yang baik kan buat pasangannya? And every person deserve the best things because you are precious! :)

Words oh words.. becareful with your words.. :)

Oktober 01, 2013

Gempa ~ Aku Ditinggalin?

Kejadiannya sekitar 3 tahun lalu saat itu saya masih jadi pengangguran karena baru di'do' secara hormat dari kampus tercinta (baca: lulus), jadilah siang-siang di rumah.

Kamil baru masuk SMP dan siang itu sepulang sekolah dia setelah haha-hihi sebentar ke saya, dia langsung masuk kamar dan tidur siang. Melihat anak itu tidur saatnya saya menjajah PSP nya. Hohoho

Saat lagi asik-masyuk main harvest moon di PSP kamil tiba-tiba saya ngerasa pusing banget dan lantai terasa bergetar kencang, spontan saya bangun dari tempat tidur dan menuju pintu rumah untuk melihat keluar ada apa, baru buka pintu dan satu langkah kaki menuju luar tiba-tiba.....

Graaaabbbaakk gggrrubbukkk *suara orang panik susah pintu kamar*

K: "Mba uchy mau ninggaliiiinnn akuuu yaaaa??!!" ~ dengan muka cap bantal, seragam sekolah lecek, rambut jabrik gak karuan sambil megang handle pintu kamar yang baru berhasil di buka

M: "apaan sih? Lagi mau ngeliat ke depan doang ada apa......" saya antara panik dan nahan ketawa

K: "Bohong! Mbak uchy pasti mau ninggalin akuu!!" ~ Histeris-histeris lugu gitu

Sambil mikir, nih anak ngigo kali ya, aku terus jalan ke depan

K: "Tuh kan! Aku ditinggalin! Ntar kalo aku kenapa-kenapa gimanaaaa???"

Hahahahahaha pecah deh!