Oktober 09, 2013

Words

Gara-gara dapet majalah gratisan dari sebuah acara musik, saya pernah baca satu artikel yang mengubah sudut pandang saya 180 derajat.

Selama ini saya selalu beranggapan kalau kekerasan itu hanya berupa kekerasan fisik, tapi di artikel itu saya baru tahu kalau kekerasan ada yang berasal dari ucapan. Istilahnya yaitu verbal abuse. Disitu ditulis kalau seseorang bisa melakukan verbal abuse secara sengaja maupun tidak. Bahkan becandaan sesama teman kalau itu bawa-bawa fisik atau hal lain yang mencela bisa dikategorikan verbal abuse.

Ternyata banyak pelaku verbal abuse itu ternyata mempunyai latar belakang pernah dicela atau diperlakukan tidak menyenangkan di masa lalunya. Sehingga dengan mudahnya dia akan melakukan itu kepada orang lain, dalam hal ini saya menyimpulkan kalau itu termasuk 'ego trap' tapi bahas 'ego trap'nya lain kali aja yoo..

Well, sebagai manusia yang sering banget ngerasain celaan dari orang-orang di sekitar, saya sadar satu hal, ternyata kata-kata itu bisa menjadi sangat berpengaruh terhadap kejiwaan orang lain. Kalau buat saya sih saya gak mau orang lain ngerasain 'sakit' yang saya rasain dulu jadi saya menjadi perhatian sekali dengan verbal abuse ini dan sebisa mungkin menghargai orang hanya dengan memberikan kata-kata yang baik.

Jadi.. Jangan pernah biarin orang lain ngerendahin kamu. Bahkan hanya dengan kata-kata. Emang kedengerannya lucu kalau pacar manggil dengan sebutan 'lek' *dari kata jelek* atau 'ndut' dari kata gendut. Padahal tanpa disadari itu masuk ke alam bawah sadar kamu dan membuat kamu akan menjadi rendah diri. Dan harusnya sebagai pasangan harus bisa memberikan kata-kata yang baik kan buat pasangannya? And every person deserve the best things because you are precious! :)

Words oh words.. becareful with your words.. :)

2 komentar:

  1. Berarti jika kita mau di hargai oleh orang lain, kita harus tau untuk menghargai orang lain ya... Wow, nice share kakak.. :)

    BalasHapus